10 Maret 2024
HARI MAKAN MAKAN" ANTARA MUHIBBAH DAN DOSA
22 November 2023
Hama Tikus di Pidie Jaya Turun, Populasi Burung Hantu Meningkat
Banyak yang bertanya kepada saya, kenapa di Pidie Jaya khususnya wilayah, Meureudu, Meurah Dua, Ulim, dan Banda Dua banyak sekali tiang di tengah-tengah sawah
jawabannya adalah silahkan baca berita di:
https://www.kba.one/news/hama-tikus-di-pidie-jaya-turun-populasi-burung-hantu-meningkat/index.html
https://www.acehprov.go.id/berita/kategori/ekonomi/populasi-burung-hantu-di-pidie-jaya-meningkat-serangan-tikus-menurun
https://bandaaceh.pikiran-rakyat.com/aceh/pr-3367384765/peningkatan-populasi-burung-hantu-berhasil-tekan-serangan-tikus-di-pidie-jaya
https://marjinal.id/melawan-tikus-petani-pidie-jaya-andalkan-burung-hantu
Empat kelompok tani (Poktan) di tiga kecamatan di Pidie Jaya (Meureudu, Meurahdua, dan Ulim) secara aktif terlibat dalam pemeliharaan burung hantu. Pemeliharaan ini diinisiasi untuk menanggulangi serangan tikus pada tanaman padi yang pada saat itu semakin mengganas. Petani di Meurahdua dan Ulim membenarkan bahwa serangan tikus pada tanaman padi telah menurun seiring dengan peningkatan populasi burung hantu. Puluhan unit rumah burung hantu (Rubuha) kini tersebar di persawahan, menjadi tempat tinggal bagi burung hantu yang memangsa tikus antara 7-9 ekor dalam semalam. Para petani meminta kepada masyarakat agar tidak memburu atau menembak burung hantu jika ditemukan di sawah atau di pepohonan, termasuk di Rubuha yang tersebar di sekitar persawahan. Hasil pemeliharaan burung hantu terbukti efektif, dan serangan tikus yang sebelumnya menjadi ancaman serius bagi hasil panen, kini menurun secara signifikan. Pada masa sebelumnya, petani terpaksa menggunakan metode-metode ekstrem, seperti memasang arus listrik di sawah untuk menjerat tikus. Namun, penggunaan arus listrik ini tidak hanya merugikan ternak sapi tetapi juga menimbulkan kecelakaan fatal bagi beberapa warga yang tidak sengaja terinjak wayer berarus listrik yang lupa dimatikan. Meskipun petugas PLN telah memberikan larangan terhadap penggunaan arus listrik di sawah, beberapa petani awalnya tidak mengindahkannya. Namun, setelah menyadari risiko yang ditimbulkan, petani kini lebih memahami bahwa penggunaan arus listrik bukanlah solusi yang aman.
Demikian, semoga bermanfaat.
01 Desember 2021
20 November 2021
12 November 2020
LABI-LABI, DI ACEH BUKANLAH JENIS HEWAN
I was born and lived in Aceh, to be precise in Lueng Bimba Village, Kuta Simpang, Meurah Dua Subdistrict (formerly Meureudu District), Pidie Jaya Regency (formerly Pidie). In my area, I have a traditional Acehnese public transportation tool that is different from other means of transportation. in line with the times, nowadays this transportation tool is rarely found in Aceh. Now in 2020, the transportation tool only lives in a few areas and only a few units are left.
The name is Labi-Labi, but this is not
a type of animal, this is a typical means of transportation for the people of
Aceh. This Labi-Labi is a Carry-type pick-up car which is modified into a mini
bus that is unique to Aceh. In general, Labi-Labi has an inter-district route
that carries passengers between villages. Labi-Labi can carry 14 passengers in
the back room and 2 passengers in front plus 1 driver, while 1 carnet usually
hangs at the back door. On the roof of this Labi-Labi usually contains goods
such as vegetables from the countryside which are transported to the sub-district
capital.
22 September 2020
DIMASA AKB INI PIKIRKANLAH SECARA PSIKOLOGI
Seharusnya, kita hidup di masa AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru)
1. Pisahkan diri anda dari berita tentang virus, tidak usah mencari tau lagi, karena semua sudah kita tau.
2. Jangan mencari informasi tambahan di internet, itu akan melemahkan mental anda.
3.Hindari mengirim pesan fatalistik lewat WA, FB, messenger, IG dll ( SOSMED ). karena kondisi mental teman anda tidak sama dengan anda, itu bisa membuat mereka depresi.
4 Mendengarkan alunan ayat2 Al Qur'an, atau kita sendiri yang membacanya.
5.Suasana hati positif menambah kekebalan tubuh.
6.Dan yang paling penting kita harus percaya bahwa semua ini akan ada kesudahannya. Karena Allah Maha Pengasih & Penyayang
Saran-saran Penting dari Para Ahli Jiwa
1. Jauhkan diri Anda dari berita tentang virus corona. Segala yang perlu anda ketahui, kini anda memang sudah mengetahuinya.
2. Jangan mencari jumlah yang mati, karena ini bukan pertandingan sepak bola untuk mengetahui hasil akhir ... Hindari itu.
3. Jangan mencari informasi tambahan di Internet, karena itu akan melemahkan kondisi mental anda.
4. Hindari mengirim pesan yang menakutkan dan membuat frustrasi, karena beberapa orang tidak memiliki kekuatan mental yang sama seperti anda. Anda sudah tidak membantu mereka, anda bahkan akan merangsang penyakit mereka, misalnya depresi.
5. Dengarkan dan hibur hati anda dengan suara Al-Quran di rumah, cari permainan untuk menghibur anak-anak, bertukar percakapan dengan mereka dan cerita kisah2 kepada mereka.
6. Pertahankan disiplin di rumah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air secara teratur dan memperingatkan semua orang yang tinggal bersama Anda.
7. Suasana hati positif anda akan membantu melindungi sistem kekebalan tubuh Anda, karena pikiran negatif telah terbukti melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan membuatnya tidak dapat melawan virus.
8. Yang paling penting dari semuanya adalah Anda sangat yakin bahwa epidemi ini akan berlalu dan kita semua akan selamat ....!
Bersikaplah positif ... jagalah keamanan...
DUNIAKU DULU DAN SEKARANG
13 Maret 2020
UKURAN DAN TAKARAN Dalam BAHASA ACEH
23 Januari 2018
PANGLIMA TINGGI YANG DISEGANI DAN DISENANGI
20 November 2017
Harga Menurut Bahasa
Pakon jeut murah pakek bahasa Aceh???
Kopi itam Rp. 2.500,-
Black Coffee. Rp.15.000,-
Di Urot Rp. 30.000,-
Massage. Rp. 300.000,-
Ie puteh Rp. 1000,-
Mineral Water. Rp. 8.500,-
Goreng Manok Rp. 8.000,-
Fried Chicken. Rp. 25.000,-
Pecal Rp. 7.000,-
Salad With Peanut souce
Rp. 22.000,-
Rumoh metingkat toe krueng
Rp. 70 Juta,-
Riverside Apartement.Rp.650 juta,-
Tanoh Kuburan. Rp. 1 Juta,-
Sandiego Hills Rp. 75 juta,-
Maka jih get tamarit ngon basa aceh ngat murah mandum.😂😂
03 September 2015
WANITA ASAL SUMATRA UTARA MASUK ISLAM DI PIJAY
25 Agustus 2010
MEURUKON DALAM BUDAYA ACEH
Materi yang diperdebatkan, serta jawaban yang diberikan akan dinilai oleh para hakim yang disebut Syeh Kuna yang biasanya berjumlah tiga sampai lima orang. Materi yang diperdebatkan dalam meurukon semuanya soal agama.
Perdebatan dalam meurukon sangat alot. Untuk menghindari salah tafsir dari meurukon, acara ini tidak disebut sebagai pertandingan atau adu argumen soal agama. Tapi disebut sebagai acara meutrang-trang agama, saling menjelaskan soal pemahaman agama.
Acara meurukon biasanya diadakan di sebuah rangkang (balai), makanya disebut juga sebagai ajang debat ala tengku rangkang. Namun sering juga diadakan di meunasah (surau). Kafilah yang akan berdebat duduk bersila di atas balai. Antara kafilah yang satu dengan lainnya duduk terpisah. Permulaan meurukon diawali dengan khutbah meurukon. Syeh setiap kafillah menyampaikan mukaddimah, memperkenalkan kafilahnya kepada penonton.
Ciri khas meurukon adalah, materi yang diperdebatkan semuanya berkaitan dengan hukum Islam. Mengajukan dan menjawab pertanyaan disampaikan dalam syair yang spontanitas. Hal inilah yang jadi daya tarik meurukon. Di kampung-kampung Aceh, saat pergelaran meurukon, masyarakat berbondong-bondong untuk megikutinya. Karena ada pengetahuan agama yang diajarkan melalui perdebatan para kafillah. Malah ada ibu-ibu yang ikut membawakan ayunan untuk menidurkana naknya di tempat pergerakan meurukon.
Kemampuan syeh setiap kafillah membangkit radat (irama) mampu membuat penonton betah sampai pergelaran meurukon usai. Suasana meurukon terasa sangat hidup ketika suara syeh setiap kafilah melengking membangkitkan berbagai irama syari religi. Syair mengajukan dan menjawab pertanyaan yang kemudian diikuti oleh para anggota kafilah.
Setelah khutbah meurukon, syeh kuna mengajukan beberapa pertanyaan pembuka kepada setiaf kafilah secara bergiliran. Syeh kuna akan melilai tinkat kebenaran dan rincian jawaban masing-masing kafilah. Babak selanjutnya syeh kuna tidak lagi mengajukan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan selanjutnya akan diajukan sau kafilah ke kafilah lain, syeh kuna hanya menilai, pertanyaan dan jawaban yang diberikan. Saat saling melemparkan pertanyaan dan menjawab itulah penonton mendapat kupasan ilmu agama.
Kafilah yang mendapat pertanyaan, dengan dikomandoi syeh akan menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian kafilah penanya akan merespon apakah jawaban yang diberikan benar atau tidak. Adakalanya antara penanya dan penjawab merasa sama-sama benar. Untuk mencari mana kebenaran yang sesungguhnya, maka pertanyaan itu dilemparkan secara bersama kepada syeh kuna untuk meluruskannya. Meminta penilaian syeh kuna juga dilakukan melalui syair. Salah satu syair itu adalah:
Teungku ka meunan kamoë ka meunoë
Bak Masaalah nyoë bek temeudawa
Wahé e teungku guree dikamoë
Lon Pulang jinoeu nibak syeh khuna.
Selanjutnya, Syeh Kuna akan meluruskan jawaban, dengan berbagai dalil. Karena itulah acara meurukon disebut juga sebagai ajang bedah kitab keislaman. Kemampuan setiap kafilah dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan sanat bergantung pada banyaknya referensi kitab yang mereka baca. Malah, satu pertanyaan sering dikupas sampai berjam-jam. Untuk mengupas tata letak akasara dalam kalimah bismillah saja kadang membutuhkan waktu semalam suntuk.
Kita berharap pemerintah memberdayakan kembali acara meutrang-trang agama ini. Karena melestarikan meurukon berarti melestarikan tiga hal sekaligus, yakni meurukon itu sendiri sebagai budaya yang religius, metode pendidikan kuliah umum bagi masyarakat melalui meurukon, serta syair-syair religius yang terkandung dalam meurukon itu sendiri.
04 April 2010
Meureudu
Negeri Meureudu sudah terbentuk dan diakui sejak zaman Kerajaan Aceh. Ketika Sultan Iskandar Muda berkuasa (1607-1636) Meureudu semakin diistimewakan. Menjadi daerah bebas dari aturan kerajaan. Hanya satu kewajiban Meureudu saat itu, menyediakan persediaan logistik (beras) untuk kebutuhan kerajaan Aceh.
Dalam perjalanan tugas Iskandar Muda ke daerah Semenanjung Melayu (Malaysia¬-red) tahun 1613, singgah di Negeri Meureudu, menjumpai Tgk Muhammad Jalaluddin, yang terkenal dengan sebutan Tgk Ja Madainah. Dalam percaturan politik kerajaan Aceh negeri Meureudu juga memegang peranan penting.
Hal itu sebegaimana tersebut dalam Qanun Al-Asyi atau Adat Meukuta Alam, yang merupakan Undang-Undang (UU) nya Kerajaan Aceh. Saat Aceh dikuasai Belanda, dan Mesjid Indra Puri direbut, dokumen undang-undang kerajaan itu jatuh ke tangan Belanda. Oleh K F van Hangen, dokumen itu kemudian diterbitkan dalam salah satu majalah yang terbit di negeri Belanda.
Dalam pasal 12 Qanun Al-Asyi disebutkan, “Apabila Uleebalang dalam negeri tidak menuruti hukum, maka sultan memanggil Teungku Chik Muda Pahlawan Negeri Meureudu, menyuruh pukul Uleebalang negeri itu atau diserang dan Uleebalang diberhentikan atau diusir, segala pohon tanamannya dan harta serta rumahnya dirampas.”
Kutipan Undang-Undang Kerajaan Aceh itu, mensahihkan tentang keberadaan Negeri Meureudu sebagai daerah kepercayaan sultan untuk melaksanakan segala perintah dan titahnya dalam segala aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan Kerjaan Aceh Darussalam.
Malah karena kemampun tersebut, Meureudu pernah dicalonkan sebagai ibu kota kerajaan. Caranya, dengan menimbang air Krueng Meureudu dengan air Krueng Aceh. Hasilnya Air Krueng Meureudu lebih bagus. Namun konspirasi elit politik di Kerajaan Aceh mengganti air tersebut. Hasilnya ibu kota Kejaan Aceh tetap berada di daerah Banda Aceh sekarang (seputar aliran Krueng Aceh). Untuk mempersiapkan pemindahan ibu kota kerajaan tersebut, sebuah benteng pernah dididirkan sultan Iskandar Muda di Meureudu. Benteng itu sekarang ada di tepi sungai Krueng Meureudu.
Peranan Negeri Meureudu yang sangat strategis dalam percaturan politik Pemerintahan Kerajaan Aceh. Ketika Sultan Iskandar Muda hendak melakukan penyerangan (ekspansi) ke semenanjung Melayu (Malaysia-red). Ia mengangkat Malem Dagang dari Negeri Meureudu sebagai Panglima Perang, serta Teungku Ja Pakeh-juga putra Meureudu-sebagai penasehat perang, mendampingi Panglima Malem Dagang.
Setelah Semenanjung Melayu, yakni Johor berhasil ditaklukkan oleh Pasukan pimpinan Malem Dagang, Sultan Iskandar Muda semakin memberikan perhatian khusus terhadap negeri Meureudu. Kala itu sultan paling tersohor dari Kerajaan Aceh itu mengangkat Teungku Chik di Negeri Meureudu, putra bungsu dari Meurah Ali Taher yang bernama Meurah Ali Husein, sebagai perpanjangan tangan Sultan di Meureudu.
Negri Meureudu negeri yang langsung berada dibawah kesultanan Aceh dengan status nenggroe bibeueh (negeri bebas-red). Dimana penduduk negeri Meureudu dibebaskan dari segala beban dan kewajiban terhadap kerajaan. Negeri Meureudu hanya punya satu kewajiban istimewa terhadap Kerajaan Aceh, yakni menyediakan bahan makanan pokok (beras-red), karena Negeri Meureudu merupakan lubung beras utama kerajaan.
Keistimewaan Negeri Meureudu terus berlangsung sampai Sultan Iskandar Muda diganti oleh Sultan Iskandar Tsani. Pada tahun 1640, Iskandar Tsani mengangkat Teuku Chik Meureudu sebagai penguasa defenitif yang ditunjuk oleh kerajaan. Ia merupakan putra sulung dari Meurah Ali Husein, yang bermana Meurah Johan Mahmud, yang digelar Teuku Pahlawan Raja Negeri Meureudu.
Sejak Meurah Johan Mahmud hingga kedatangan kolonial Belanda, negeri Meureudu telah diperintah oleh sembilan Teuku Chik, dan selama penjajahan Belanda, Landscap Meureudu telah diperintah oleh tiga orang Teuku Chik (Zelfbeestuurders).
Kemudain pada zaman penjajahan Belanda, Negeri Meureudu dirubah satus menjadi Kewedanan (Orderafdeeling) yang diperintah oleh seorang Controlleur. Selama zaman penjajahan Belanda, Kewedanan Meureudu telah diperintah oleh empat belas orang Controlleur, yang wilayah kekuasaannya meliputi dari Ulee Glee sampai ke Panteraja.
Setelah tentara pendudukan Jepang masuk ke daerah Aceh dan mengalahkan tentara Belanda, maka Jepang kemudian mengambil alih kekuasaan yang ditinggalakan Belanda itu dan menjadi penguasa baru di Aceh. Di masa penjajahan Jepang, masyarakat Meureudu dipimpin oleh seorang Suntyo Meureudu Sun dan Seorang Guntyo Meureudu Gun.
Sesudah melewati zaman penjajahan, sejak tahun 1967, Meureudu berubah menjadi Pusat Kewedanan sekaligus Pusat Kecamatan. Selama Meureudu berstatus sebagai Kewedanan, telah diperintah oleh tujuh orang Wedana. Pada tahun 1967, Kewedanan Meureudu dipecah menjadi empat kecamatan yaitu Ulee Glee, Ulim, Meureudu dan Trienggadeng Penteraja, yang masing-masing langsung berada dibawah kontrol Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie.
Kini daerah kewedanan Meureudu akan dijadikan sebagai Kabupaten Baru (Pidie Jaya) yang membawahi delapan Kecamatan, yakni Kecamatan Bandar Dua, Kecamatan Jangka Buya (pacahan Bandar Dua), Kecamatan Ulim, Kecamatan Meureudu, kecamatan Meurah Dua (Pecahan Meureudu), Kecamatan Trienggadeng, Kecamatan Panteraja (Pecahan Trienggadeng) dan Kecamatan Bandar Baru. Delapan kecamatan di bagian timur kabupaten Pidie ini ditetapkan sebagai Kabupaten Pidie Jaya, dengan Meureudu sebagai ibu kotanya.
31 Maret 2009
ACARA DI JAKARTA
24 Maret 2009
PEUSIJUEK BUPATI PIDIE JAYA DI JAKARTA
Panitia Peusijuk Bupati Pidie Jaya
oleh “ Masyarakat Pidie Jaya
Jl. Raya Lenteng Agung no. 18, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jak-Sel,
Telp. 78845567, Hp. 0812 872 6657 (M. Ridwan), 08161908281 (M. Natsir)
===========================================================================
LAPORAN PELAKSANAAN
“ PEUSIJUK BUPATI KABUPATEN PIDIE JAYA “
NANGGROE ACEH DRUSSALAM Di
Telah dilaksanakan upacara peusijuk Bupati Kabupaten Pidie Jaya Bapak Drs. H. Gade Salam dan Ibu pada hari Rabu malam Kamis tanggal 4 Maret 2009 di meunasah Taman Iskandar Muda. Diawali dengan sembahyang magrib bersama, kemudian setelah sholat magrib makan malam bersama dengan kata lain acara kenduri masakan aceh dengan kenikmatan rasa yang luarbiasa dari seekor Sapi, dengan lauk pauk bumbu khas Aceh yang terdiri dari “Dalichaa Blahdeh Got”, daging putih, daging merah rasanya Mantap kata beberapa orang yang juga tokoh Nasional yang hadir, warga pidie jaya yang hadir menikmati masakan khas Aceh seperti dalicha kesempatan makan dalicha bagi perantau di Jakarta.
Pembawa acara MC yaitu Tgk M. Daud Mahmud, professional pidatonya dalam dua bahasa, bersemangat dengan syair khas aceh dan sekilas memulai acara demi acara Peusijuk upacara tepat waktu yaitu sesuai dengan rencana semula. Pelaksanaan upacara peusijuk dilakukan yang diawali dengan membaca ayat suci alquran, kemudian dilakukan tepung tawar oleh Tokoh Nasional antara lain T.H. Syakur Mahmud, Mustafa Abubakar dll, Tujuan daripada peusijuk ini doa restu mengandung harapan agar Bapak Drs. H. Gade Salam yang akan memimpin Kabupaten Pidie Jaya mendapat rahmat Allah SWT, Kabupaten pidie Jaya yang Aman, Damai, makmur dan sejahtera rakyatnya.
Sesudah upacara pesijuk dilaksanakan kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari ketua panitia DR. M. Natsir Insya, Ketua panitia melaporkan pelaksanaan kegiatan mulai dari persiapan, ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan dan meminta kepada Bupati agar Masyarakat Pidie Jaya pidie jaya yang ada di Jakarta menjadi mitra kerja Bupati dalam upaya untuk meningkatkan mutu SDM generasi muda Pidie Jaya, melalui tahapan pengadaan lahan untuk membangun Asrama mahasiswa dan Natsir sebagai Doktor nuklir mengajak Bupati, Nuklir masuk pidie Jaya. Setelah itu Sambutan tokoh nasional Prof. Dr. Bachtiar Aly menegaskan kegiatan peusijuk (tepung tawar) perlu dilakukan dan dilestarikan. Sesudah itu sambutan Pimpinan Pusat Taman Iskandar muda oleh Bpak H. T. Syafli Didoh, menguraikan sejarah tentang organisasi masyarakt aceh tertua itu, Beliou juga mengatakan kegiatan peusijuk ini sering dilaksanakan oleh masyarakat aceh di
Sambutan terakhir oleh Bapak Bupati Drs. H. Gade Salam, Sebagai Bupati terpilih oleh rakyat, terkait dengan jabatan yang kini diembannya sebagai Bupati Pidie Jaya , Bapak Bupati Gade Salam berharap agar dapat menjalankan amanah itu dengan sebaik-baiknya.Bapak Bupati juga menjelaskan sekilas tentang visi dan misi, untuk mencapai target itu Bupati akan meminta nasehat Ulama, karena kejayaan sultan Iskandar Muda banyak mendegar nasehat ulama kiatnya. Bupati juga mengharapkan agar warga Pidie Jaya di Jakarta dan Sekitarnya dapat selalu bersatu untuk membangun kebersamaan dengan jalan menjalin komunikasi dan dialog baik dalam rangka mempertebal ketaqwaan kepada Allah maupun untuk membangun hubungan yang baik antar sesama manusia. Dalam sambutannya Bupati juga mengisi pidatonya dengan siraman rohani. Seluruh warga pidie jaya yang hadir mendengar sambutan Bupati sangat bahagia karena Bupati terpilih ternyata ahli berpidato dan mudah dimenerti kiatnya warga, Warga pidie jaya yang hadir dalam upacara peusijuk kurang lebih 450 yang terdiri dari warga yang menetap dan merantau di Jakarta, yang berasal dari Kecamatan Meureudu, Ulim, Jangka Buya, Bandar Dua, Meurah Dua, Bandar Baru, Panteraja, dan Trienggadeng. Kegiatan ini juga dihadiri rombongan Bupati yaitu pejabat MuspiKab. Pidie Jaya, sejumlah Anggota Dewan, para kepala dinas/instansi, tokoh Ormas, pengusaha, hingga sejumlah Calon Legislatif (Caleg) Daerah Pemilihan Pidie Jaya.
Setelah membaca doa oleh Tgk. H. Marzuki A.G, kemudian ditutup dengan memberikan ucapan selamat kepada Bupati, Istri Bupati serta rombongan tamu pejabat Muspida dan Caleg dengan cara bersalaman, Jabat tangan, ada yang sambil berpelukan, merangkul untuk memperteguh silaturahmi dan Ukhuwah Islamiah dengan warga perantau yang berasal dari Kabupaten Pidie Jaya Nanggro Aceh Darussalam.
SUSUNAN PANITIA PEUSIJUK BUPATI
Ketua : DR. M. Natsir Insya ( Meureudu )
Wakil Ketua : Tgk. M. Daud. Mahmud ( Trienggaden )
Wakil Ketua : H. Ahmadi Mahmud ( Meureudu)
Sekretaris : Drs. Malik Ridwan (Meurah dua )
Wakil Sekretaris : Asnawi Arbi SH. ( Ulegle )
Bendahara : Drs. H. Amiruddin M Noor MBA. AK. ( Ulegle )
Wakil Bendahara : H. M. Jahya Insja ( Meureudu )
Wakil Bendahara : Ir. H. Sudarmanto H. Djailani (Uleglee)
Pembantu Umum
1. Drs. H. Azmi Daud
2. Syafruddin Syah
3. Hj. Manawiah Abdulah
4. Cut Nurlina
5. Nurmaniah
6. H.
7. H. Zainal Abidin MD
8. Syarifudin Abdullah
9. Nazarudin Usman
10. Sholahuddin
11. Fuadi A. Djalil
12. Syafararudin
13. Nazar
14. M. Nasser
TERTIB ACARA PELAKSANAAN
UPACARA PEUSIJUK
18.05 Sholat Magrib bersama
18.30 Makan Malam Bersama Bupati dan Rombongan ( KENDURI )
19.40 - 1949 Pembukaan oleh MC, Tgk. M. Daud Mahmud
19.50 - 20.04 Pembacaan Al-Quran oleh Musalmina
20.05 – 20.34 Pensijuek Bupati oleh ;
1. T.H Syakur Mahmud
2. H. Rusli Cut Ahmad
3. H.M. Yusuf Ahmad
4. Dr. Ir. Mustafa Abubakar
5. Ibu Hj. Nazariyah Dahlan Nyak Basyah
20.35- 20.49 Sambutan Ketua Panitia olehDR. M. Natsir Insya
20.50- 20.05 Sambutan Tokoh Nasional oleh Prof. DR. Bachtiar Aly
21.10 - 21. 24 Sambutan Pimpinan Pusat TIM oleh H. Teuku Syafly Didoh
21.25 - 22.10 Sambutan Bapak Bupati Drs. H. Gade Salam
22.10 - 22.12 Doa yang dipimpin oleh Ustat Tgk. H. Marzuki, A. Ghani
22.12 Ucapan Selamat kepada Bapak Bupati ( Bersalaman )
22.15 Selesai
LAPORAN KEUANGAN
Jumlah total uang yang diterima Panitia dari sumbangan warga Pidie Jaya, yang ada di
Lebih ( Delapan Ratus
UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu baik moril maupun materil, tenaga, pikiran dan uang sehingga terlaksananya acara peusijuk Bapak Bupati Pidie Jaya Drs. H. Gade Salam dengan Sukses..
Ketua Panitia Sekretaris
( DR. M. Natsir Insya, M.Eng ) ( Drs. Malek Ridwan )
Sumber ini dikirim oleh BAMUS PIDIE JAYA dari Jakarta