-->

Gampong Lueng Bimba Kemukiman Kuta Simpang - PIDIE JAYA

19 September 2012

Pesawat Pertama Indonesia Adalah Dari Aceh

Tidak ada komentar :
Tahukah Anda bahwa Pesawat pertama yang dimiliki oleh Indonesia adalah persembahan dan sumbangan dari Rakyat Aceh untuk kemerdekaan dan kemakmuran Indonesia?

Dalam Wikipedia disebutkan bahwa Dakota RI-001 Seulawah adalah pesawat angkut pertama milikRepublik Indonesia yang dibeli dari uang sumbangan rakyat Aceh. Pesawat Dakota RI-001 Seulawah ini adalah cikal bakal berdirinya perusahaan penerbangan niaga pertama, Indonesian Airways. Pesawat ini sangat besar jasanya dalam perjuangan awal pembentukan negara Indonesia.
Pesawat Dakota DC-3 Seulawah ini memiliki panjang badan 19,66 meter dan rentang sayap 28.96 meter, ditenagai dua mesin Pratt & Whitney berbobot 8.030 kg serta mampu terbang dengan kecepatan maksimum 346 km/jam.
Sejarah
KSAU Laksamana Udara Soerjadi Soerjadarma memprakarsai pembelian pesawat angkut. Biro Rencana dan Propaganda TNI-AU yang dipimpin oleh OU II Wiweko Supono dan dibantu oleh OMU II Nurtanio Pringgoadisuryo dipercaya sebagai pelaksana ide tersebut.
Biro tersebut kemudian menyiapkan sekira 25 model pesawat Dakota. Kemudian, Kepala Biro Propaganda TNI AU, OMU I J. Salatun ditugaskan mengikuti Presiden Soekarno ke Sumatra dalam rangka mencari dana.
Pada tanggal 16 Juni 1948 di Hotel Kutaraja, Presiden Soekarno berhasil membangkitkan patriotisme rakyat Aceh. Melalui sebuah kepanitiaan yang diketuai Djuned Yusuf dan Said Muhammad Alhabsji, berhasil dikumpulkan sumbangan dari rakyat Aceh setara dengan 20 kg emas.
Dana tersebut kemudian digunakan untuk membeli sebuah pesawat Dakota dan menjadi pesawat angkut pertama yang dimiliki bangsa Indonesia. Pesawat Dakota sumbangan dari rakyat Aceh itu kemudian diberi nama Dakota RI-001 SeulawahSeulawah sendiri berarti "Gunung Emas".
Kehadiran Dakota RI-001 Seulawah mendorong dibukanya jalur penerbangan Jawa-Sumatra, bahkan hingga ke luar negeri. Pada bulan November 1948, Wakil Presiden Mohammad Hatta mengadakan perjalanan keliling Sumatra dengan ruteMaguwo-Jambi-Payakumbuh-Kutaraja-Payakumbuh-Maguwo.
Di Kutaraja, pesawat tersebut digunakan joy flight bagi para pemuka rakyat Aceh dan penyebaran pamflet. Pada tanggal 4 Desember1948 pesawat digunakan untuk mengangkut kadet ALRI dari Payakumbuh ke Kutaraja, serta untuk pemotretan udara di atas Gunung Merapi.
Pada awal Desember 1948 pesawat Dakota RI-001 Seulawah bertolak dari Lanud Maguwo-Kutaraja dan pada tanggal 6 Desember 1948bertolak menuju KalkutaIndia. Pesawat diawaki Kapten Pilot J. Maupin, Kopilot OU III Sutardjo Sigit, juru radio Adisumarmo, dan juru mesin Caesselberry. Perjalanan ke Kalkuta adalah untuk melakukan perawatan berkala. Ketika terjadi Agresi Militer Belanda II, Dakota RI-001 Seulawah tidak bisa kembali ke tanah air. Atas prakarsa Wiweko Supono, dengan modal Dakota RI-001 Seulawah itulah, maka didirikanlah perusahaan penerbangan niaga pertama, Indonesian Airways, dengan kantor di Birma (kini Myanmar).
Monumen
Seiring dengan perkembangan teknologi, khususnya di bidang kedirgantaraan, beberapa jenis pesawat terbang generasi tua pun dinyatakan berakhir masa operasinya. Salah satunya adalah jenis Dakota.
Namun, karena jasanya yang dinilai besar bagi cikal bakal berdirinya sebuah maskapai penerbangan komersial di tanah air, TNI AU memprakarsai berdirinya sebuah monumen perjuangan pesawat Dakota RI-001 Seulawah di Banda Aceh.
Pada tanggal 30 Juli 1984, Panglima ABRI Jenderal L.B. Moerdani pun meresmikan monumen yang terletak di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.
Monumen ini menjadi lambang bahwa sumbangan rakyat Aceh sangatlah besar bagi perjuangan Republik Indonesia di awal berdirinya.

Lapangan Blang Padang - Banda Aceh tempat dimana Pesawat Dakota RI-001 SEULAWAH diparkir dan dijadikan sebuah Monumen sebagai bukti betapa besarnya Perjuangan & Pengorbanan Rakyat Aceh atas Kemederdekaan Republik Indonesia.
Di sayap belakang ada platnya “RI-OO1”, dulunya pesawat ini memang‘Air Force One’ nya Indonesia.
Di bagian samping pesawat tertulis “INDONESIAN AIRWAYS” dan dibagian pintu belakang tertulis “PERSEMBAHAN RA’JAT ATJEH”artinya : “Persembahan Rakyat Aceh”.
Dibawah pesawat terdapat sebuah Prasasti yang isi dari tulisannya seperti yang dibawah ini nih :

PERANAN PESAWAT DAKOTA RI-001 “SEULAWAH” DALAM PERANG KEMERDEKAAN

PESAWAT JENIS INILAH YANG DISUMBANGKAN OLEH RAKYAT ACEH, KEPADA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PADA MASA PERJUANGAN KEMERDEKAAN DENGAN NOMOR RI. 001.

DENGAN PESAWAT INI BLOKADE BELANDA DAPAT DI TEROBOS DAN HUBUNGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DI YOGYAKARTA DENGAN DAERAH-DAERAH DI SUMATERA KHUSUSNYA ACEH DAPAT DIWUJUDKAN SEHINGGA MEMPERLANCAR JALANNYA RODA PEMERINTAHAN.

AGRESI MILITER BELANDA II PADA TAHUN 1948 MEMAKSA PESAWAT RI OO1 “SEULAWAH” BERPANGKALAN DAN BEROPERASI DI RANGOON BIRMA.

PERJUANGAN YANG DILAKUKAN SELAMA DI LUAR NEGERI ANTARA LAIN :
  • PENEROBOSAN PADA MALAM HARI TERHADAP BLOKADE BELANDA DENGAN MENGANGKUT SENJATA & MESIU KE PANGKALAN UDARA LHO’NGA
  • MENDIRIKAN “INDONESIAN AIRWAYS” DALAM MEMBANTU MEMBIAYAI PENGADAAN SENJATA & MESIU, PENGADAAN PESAWAT-PESAWAT C-47 DAKOTA RI-007 DAN RI-009, MEMBANTU MEMBIAYAI PERWAKILAN-PERWAKILAN RI DI LUAR NEGERI DAN PENDIDIKAN CALON PENERBANG SERTA TEKNISI AURI DI LUAR NEGERI
  • MELALUI PEMANCAR RADIO “INDONESIAN AIRWAYS” BERITA-BERITA PERJUANGAN DI TANAH AIR DITERUSKAN KEBEBERAPA PERWAKILAN RI DI LUAR NEGERI DAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA
PERJUANGAN RAKYAT ACEH DALAM PERJUANGAN MENEGAKKAN DAN MEMPERTAHANKAN NEGERA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG DIWUJUDKAN DENGAN SUMBANGAN PESAWAT INI MENCERMINKAN JIWA KEJUANGAN YANG PATUT DITAULADANI DAN DILESTARIKAN OLEH SELURUH RAKYAT INDONESIA SEPANJANG MASA.

UDEP SARE MATE SAHID

BANDA ACEH,


29 JULI 1984

-------
Pada Prasasti yang satu lagi juga tertulis:

DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU WA TA’ ALA

MONUMEN PERJUANGAN RI-001 “SEULAWAH” INI DIBANGUN SEBAGAI TANDA PENGHARGAAN YANG TULUS IKHLAS DARI TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARA KEPADA RAKYAT ACEH DALAM RANGKA MENEGAKKAN DAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PADA MASA 1948-1950.

BANDA ACEH, 29 JULI 1984


KEPALA STAFF TNI ANGKATAN UDARA


SUKARDI
-MAREKAL TNI-


GUBERNUR/KEPALA DAERAH ISTIMEWA ACEH


-H. HADI THAJEB-


--------

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terimakasih Komentarnya