22 November 2023
Hama Tikus di Pidie Jaya Turun, Populasi Burung Hantu Meningkat
Banyak yang bertanya kepada saya, kenapa di Pidie Jaya khususnya wilayah, Meureudu, Meurah Dua, Ulim, dan Banda Dua banyak sekali tiang di tengah-tengah sawah
jawabannya adalah silahkan baca berita di:
https://www.kba.one/news/hama-tikus-di-pidie-jaya-turun-populasi-burung-hantu-meningkat/index.html
https://www.acehprov.go.id/berita/kategori/ekonomi/populasi-burung-hantu-di-pidie-jaya-meningkat-serangan-tikus-menurun
https://bandaaceh.pikiran-rakyat.com/aceh/pr-3367384765/peningkatan-populasi-burung-hantu-berhasil-tekan-serangan-tikus-di-pidie-jaya
https://marjinal.id/melawan-tikus-petani-pidie-jaya-andalkan-burung-hantu
Empat kelompok tani (Poktan) di tiga kecamatan di Pidie Jaya (Meureudu, Meurahdua, dan Ulim) secara aktif terlibat dalam pemeliharaan burung hantu. Pemeliharaan ini diinisiasi untuk menanggulangi serangan tikus pada tanaman padi yang pada saat itu semakin mengganas. Petani di Meurahdua dan Ulim membenarkan bahwa serangan tikus pada tanaman padi telah menurun seiring dengan peningkatan populasi burung hantu. Puluhan unit rumah burung hantu (Rubuha) kini tersebar di persawahan, menjadi tempat tinggal bagi burung hantu yang memangsa tikus antara 7-9 ekor dalam semalam. Para petani meminta kepada masyarakat agar tidak memburu atau menembak burung hantu jika ditemukan di sawah atau di pepohonan, termasuk di Rubuha yang tersebar di sekitar persawahan. Hasil pemeliharaan burung hantu terbukti efektif, dan serangan tikus yang sebelumnya menjadi ancaman serius bagi hasil panen, kini menurun secara signifikan. Pada masa sebelumnya, petani terpaksa menggunakan metode-metode ekstrem, seperti memasang arus listrik di sawah untuk menjerat tikus. Namun, penggunaan arus listrik ini tidak hanya merugikan ternak sapi tetapi juga menimbulkan kecelakaan fatal bagi beberapa warga yang tidak sengaja terinjak wayer berarus listrik yang lupa dimatikan. Meskipun petugas PLN telah memberikan larangan terhadap penggunaan arus listrik di sawah, beberapa petani awalnya tidak mengindahkannya. Namun, setelah menyadari risiko yang ditimbulkan, petani kini lebih memahami bahwa penggunaan arus listrik bukanlah solusi yang aman.
Demikian, semoga bermanfaat.
01 Desember 2021
20 November 2021
26 Mei 2021
HASIL PENELITIAN RUSIA PADA MAYAT COVID-19
12 April 2021
HARI MAKMEUGANG DALAM UNDANG-UNDANG KERAJAAN ACEH
Dalam Qanun Meukuta Alam, Qanun Undang-Undang negara Kerajaan Aceh Darussalam.
Dalam Qanun Meukuta Alam itu disebutkan, sebulan sebelum datangnya hari makmeugang, dlm menyambut bulan suci ramadhan.
Sultan Aceh memerintahkan semua Uleebalang di Aceh utk mendata seluruh fakir miskin, anak yatim, orang sakit (lumpuh), orang buta, dan orang tua (lansia) yang tak lagi mampu mencari nafkah.
Semua data fakir miskin anak yatim, orang lumpuh dan orang buta harus sudah diterima oleh Sultan satu bulan sebelum hari makmeugang, baik hari makmeugang menyambut puasa, maupun hari makmeugang hari raya idul Fitri dan hari makmeugang hari raya idul Adha.
Atas perintah Sultan itu, lalu para Uleebalang memerintah semua mukim yg ada dlm wilayah kuasanya, utk memerintahkan semua Keuchik dlm wilayah kemukimannya, agar semua Kechik itu dapat mendata semua fakir miskin, orang lumpuh, orang buta, dan orang tua yg tak dapat mencari nafkah lagi dlm kampungnya masing-nasing.
Setelah, Keuchik mendata semua itu, Keuchik mengirimkan kepada Mukim, dan Mukim mengirimkan data itu kepada Uleebalang. Setelah Uleebalang memperoleh semua jumlah fakir miskin, anak yatim, orang sakit, orang buta, dan lansia. Lalu Uleebalang baru mengirimkan semua jumlah itu kepada Sultan yg memerintah di kerajaan Aceh.
Setelah Sultan Aceh menerima semua jumlah fakir miskin, anak yatim, orang sakit, orang buta, dan lansia dari Uleebalang seluruh Aceh. Sultan Aceh pun memerintahkan kepala Tandi Siasah (kepala gudang harta kerajaan) utk mengeluarkan bantuan kerajaan kepada seluruh fakir miskin, anak yatim dan orang sakti, serta orang buta dan lansia berdasarkan jumlah yg diterima Sultan dari masing-masing Uleebalang di seluruh Aceh.
Dalam Qanun Meukuta Alam disebutkan, masing-masing fakir miskin, orang sakit, orang buta dan lansia, mendapat anugerah Sultan untuk menyambut hari makmeugang dan memasuki bulan suci ramadhan, 5 hasta kain, dan sejumlah uang utk daging makmeugang, dan biaya selama bulan puasa.
Semua anugerah Sultan Aceh kepada fakir miskin, anak yatim, orang sakit, orang buta dan lansia dikirim melalui Uleebalang masing-masing. Uleebalang menyerahkan kpd Mukim. Mukim menyerahkan kpd Keuchik. Lalu Keuchik baru membagikan anugerah Sultan itu kpd fakir miskin, anak yatim, orang sakit, orang buta dan lansia yg ada dlm kampungnya nasing-masing.
Qanun Meukuta Alam juga menyebutkan, bila bantuan anugerah Sultan Aceh itu tdk sampai kepada penerima bedasarkan jumlah data yg diretima Sultan, maka Uleebalang yg bertanggung jawab dlm wilayah yg tdk sampai anugerah Sultan itu, Uleebalang tersebut langsung dipecat oleh Sultan Aceh.
Jadi, persoalan hari Makmeugang di Aceh, bukan persoalan main-main. Kerajaan Aceh dulu memasukkan pelaksanaan makmeugang ini dlm undang-undang kerajaan Aceh sebagai konstitusi kerajaan Aceh.
Itu artinya, negara kerajaan Aceh ketika itu bertanggung jawab sepenuhnya, bahwa tidak boleh ada masyarakat Aceh di hari makmeugang itu yg tdk bisa menikmati daging, baik dlm menyambut bulan suci ramadhan, maupun menyambut hari raya idul Fitri dan hari raya idul Adha.
Itu bentuk makmeugang di masa kesultanan Aceh. Setelah Aceh tdk lagi dlm pemerintahan Sultan, tradisi makmeugang ini terus berlangsung dlm masyarakat Aceh.
Kalau masa kerajaan Aceh makmeugang utk fakir miskin, anak yatim, orang sakit, orang buta dan lansia ditanggung oleh kerajaan. Maka, setelah kerajaan Aceh sdh tdk ada. Setelah itu masyarakat Aceh bersolidaritas sendiri membatu fakir miskin dan anak yatim pada hari makmeugang.
Kalau dlm sebuah kampung ada orang kaya. Maka orang kaya tersebut akan menanggung lebih dulu utk menyembelih dua atau tiga ekor kerbau atau sapi, yg dagingnya akan dibagikan pada masyarakat yg kurang mampu pd hari makmeugang.
Kemudian masyarakat kampung akan membayar harga daging makmeugang itu, setelah panen tahun depan (bayeue lheuh keumuekoh thon ukeue). Sehingga, orang kampung yg kurang mampu membeli daging pd hari meugang tdk berpikiran lagi.
Karena, utk kebutuhan daging makmeugang sdh ditanggung sementara, oleh orang kaya dlm kampung itu yg daging itu bisa dibayar setelah panen tahun depan. Dan ini sangat terbantu fakir miskin di kampung-kampung di Aceh dahulu.
Kemudian, dahulu seorang Keuchik belum bisa tidur pada malam makmuegang, kalau masih ada warga kampungnya yg hana mupat sie lom singeh uroe makmuegang. Biasanya, Keucik mendatangi keluarga miskin dlm kampungnya, menanyakan apa sdh ada daging utk hari makmeugang besok.
Kalau ada diantara warga kampung yg kurang mampu utk membeli daging makmeugang, maka Keuchik akan menanggung daging makmeugang utk keluarga miskin itu. Begitulah peran Keuchik dlm sebuah Gampong di Aceh dulunya.
Begitulah istimewanya hari makmeugang bagi orang Aceh.
Sumber: WAG
28 Desember 2020
1 TAHUN UMUR MU SEKARANG.....!!!
12 November 2020
LABI-LABI, DI ACEH BUKANLAH JENIS HEWAN
I was born and lived in Aceh, to be precise in Lueng Bimba Village, Kuta Simpang, Meurah Dua Subdistrict (formerly Meureudu District), Pidie Jaya Regency (formerly Pidie). In my area, I have a traditional Acehnese public transportation tool that is different from other means of transportation. in line with the times, nowadays this transportation tool is rarely found in Aceh. Now in 2020, the transportation tool only lives in a few areas and only a few units are left.
The name is Labi-Labi, but this is not
a type of animal, this is a typical means of transportation for the people of
Aceh. This Labi-Labi is a Carry-type pick-up car which is modified into a mini
bus that is unique to Aceh. In general, Labi-Labi has an inter-district route
that carries passengers between villages. Labi-Labi can carry 14 passengers in
the back room and 2 passengers in front plus 1 driver, while 1 carnet usually
hangs at the back door. On the roof of this Labi-Labi usually contains goods
such as vegetables from the countryside which are transported to the sub-district
capital.
22 September 2020
DIMASA AKB INI PIKIRKANLAH SECARA PSIKOLOGI
Seharusnya, kita hidup di masa AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru)
1. Pisahkan diri anda dari berita tentang virus, tidak usah mencari tau lagi, karena semua sudah kita tau.
2. Jangan mencari informasi tambahan di internet, itu akan melemahkan mental anda.
3.Hindari mengirim pesan fatalistik lewat WA, FB, messenger, IG dll ( SOSMED ). karena kondisi mental teman anda tidak sama dengan anda, itu bisa membuat mereka depresi.
4 Mendengarkan alunan ayat2 Al Qur'an, atau kita sendiri yang membacanya.
5.Suasana hati positif menambah kekebalan tubuh.
6.Dan yang paling penting kita harus percaya bahwa semua ini akan ada kesudahannya. Karena Allah Maha Pengasih & Penyayang
Saran-saran Penting dari Para Ahli Jiwa
1. Jauhkan diri Anda dari berita tentang virus corona. Segala yang perlu anda ketahui, kini anda memang sudah mengetahuinya.
2. Jangan mencari jumlah yang mati, karena ini bukan pertandingan sepak bola untuk mengetahui hasil akhir ... Hindari itu.
3. Jangan mencari informasi tambahan di Internet, karena itu akan melemahkan kondisi mental anda.
4. Hindari mengirim pesan yang menakutkan dan membuat frustrasi, karena beberapa orang tidak memiliki kekuatan mental yang sama seperti anda. Anda sudah tidak membantu mereka, anda bahkan akan merangsang penyakit mereka, misalnya depresi.
5. Dengarkan dan hibur hati anda dengan suara Al-Quran di rumah, cari permainan untuk menghibur anak-anak, bertukar percakapan dengan mereka dan cerita kisah2 kepada mereka.
6. Pertahankan disiplin di rumah dengan mencuci tangan dengan sabun dan air secara teratur dan memperingatkan semua orang yang tinggal bersama Anda.
7. Suasana hati positif anda akan membantu melindungi sistem kekebalan tubuh Anda, karena pikiran negatif telah terbukti melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan membuatnya tidak dapat melawan virus.
8. Yang paling penting dari semuanya adalah Anda sangat yakin bahwa epidemi ini akan berlalu dan kita semua akan selamat ....!
Bersikaplah positif ... jagalah keamanan...